Senin, 14 Mei 2018

Curug Lontar, Surga Tersembunyi yang Lepas dari Perhatian Pemerintah

Ki Slamet Blog - Forum Temu Kangen SDGR Sabda Palon
Selasa, 15, Mei 2018 - 11:06 WIB
 
Image hallobogor.com"Curug Lontar" (Foto : hallobogor.com)
CURUG LONTAR

Hallobogor.com, Leuwiliang Sabtu, 24/10/2015|8:26 WIB – Berbicara tentang curug (air terjun) di daerah Bogor, kebanyakan orang mungkin membicarakan tentang curug ngumpet, curug cigamea, ataupun curug seribu pada kawasan wisata gunung salak endah yang sudah terkenal oleh warga setempat atau kota lain.


Tetapi ternyata Bogor memiliki sebuah situs wisata alam yang tersembunyi keberadaannya dari masyarakat luas, tempat tersebut bernama Curug Lontar yang terletak di desa Karacak, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor. 

Curug Cilontar merupakan bagian dari sungai Cianten yang berasal dari Pegunungan Halimun-Salak. Sungai ini akan bersatu dengan cabang aliran sungai Cikaniki dan bersatu dengan aliran sungai besar Cisadane, yang terkenal setiap bulan Januari-Februari setiap tahunnya karena dimonitor status ketinggian airnya melalui pintu air Cisadane karena dapat menyebabkan banjir di daerah Tangerang.
Air terjun dengan ketinggian 35 meter ini selalu dialiri debit air yang cukup deras sepanjang tahun, sehingga sungai pembentuk air terjun ini digunakan untuk sumber pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Kracak sejak Zaman Penjajahan Belanda sekitar tahun 1926. 

Jika dilihat dari foto udara/satelit, dua pipa besar berwarna kuning akan terlihat tergeletak memanjang di sekitar daerah ini menuju Gunung Bubut, bendungan yang digunakan untuk PLTA tersebut.
Tapi sayangnya keindahan alam yang dimiliki tempat tersebut tidak banyak diketahui oleh masyarakat luas, kurangnya masyarakat yang tahu tentang Curug Lontar ini karena sangat minimnya informasi yang dapat memandu para wisatawan untuk datang ke tempat tersebut, sulitnya menemukan jalan masuk untuk menuju tempat tersebut dan akses jalur yang masih sangat jauh dari kata layak.

Jarak jalan tanah menuju curug hanya sekitar 200 meter, namun kemiringan jalannya cukup menyulitkan dan licin juga rawan longsor saat musim penghujan. 


Kurangnya perhatian dari pemerintah sehingga tempat wisata yang memiliki kubangan yang luasnya sekitar 7,000 meter persegi dan memiliki kedalaman yang konon mencapai lebih dari 26 meter dan keindahan alam yang memanjakan mata kita ini hanya diketahui oleh segelintir orang saja, bila kawasan tersebut diurus dan dirawat oleh pihak pemerintah, maka akan dapat dijadikan sebagai objek pariwisata yang memberikan pemasukan kepada pemerintah daerah maupun warga setempat dan menambah lagi aset pariwisata di Bogor dan Jawa Barat. (dik)