Sabtu, 10 Agustus 2013

Nilai Luhur dalam Budaya Jawa


Hanoman dan Sri Kresna
http://m.suaramerdeka.com - Sabtu, 10 Agustus 2013 -  Didalam masyarakat Indonesia, masih ada sebagian orang yang percaya bahwa gamelan tertentu memiliki kekuatan gaib. Suara yang dikeluarkan dari alat musik gamelan seringkali dianggap mempunyai daya magis yang bisa mempengaruhi aura kehidupan manusia. Gamelan seperti ini biasanya bukan lagi sekedar alat musik tapi sudah dianggap sebagai pusaka, dan hanya dimainkan pada saat yang sangat istimewa. Oleh karena keistimewaan itu, gamelan demikian mendapat penghormatan sama halnya seperti menghormati leluhur. Sebenarnya, penghormatan seperti kepada leluhur itu tidaklah berlebihan jika kita melihat dari rasa (roso) dan energi yang terlibat saat sang empu menempa dan membentuk gamelan itu hingga menghasilkan nada yang begitu indah hingga terkesan magis; atau saat sang pemilik gamelan itu dahulu sering menumpahkan perasaan dan pikiran dengan memainkan gamelannya seperti halnya seorang pianis meresap dalam permainan pianonya.

Sebagai alat musik yang dipandang memiliki daya magis, gamelan pusaka seringkali digunakan untuk mengiringi gendhing-gendhing Jawa yang memiliki makna sangat “khusus”, yang seolah mengandung misteri seperti misalnya gendhing Tunggul Kawung yang konon untuk “menahan/memindahkan” hujan, atau sebaliknya gendhing Mego Mendhung yang untuk mendatangkan hujan lebat. Meskipun semua itu tidak dapat dibuktikan secara ilmiah, para pemain gamelan (karawitan) bisa membuktikannya dengan “rasa” yang mereka miliki.
Masyarakat Jawa adalah representasi dari harmonisasi dan pencapaian ekstase untuk sadar kosmis. Gamelan tidak sekadar perkara musik tapi menjadi pertaruhan orang Jawa mengolah rasa dan mengabdikan diri untuk sensibiltas kosmis (alam, manusia, dan Tuhan). Hakikat gamelan adalah hakikat kehidupan manusia lahir dan batin. Kesadaran atas gamelan bagi masyarakat Jawa ini mengarah pada kecenderungan mistik atau sakralisasi. Dan gamelan tidak sekadar urusan melodi, harmoni, dan dinamik. Keharmonisan dan keteraturan dalam gamelan merupakan representasi dari perjalanan suci menuju Tuhan. Ketukan gong bisa diartikan simbol pencapaian tingkat (maqam) tertentu setelah orang beralih dari suasana dzikir dan sunyi secara bergantian.
Dengan simbolisasi atas alam kerohanian Jawa maka sakralisasi terjadi dengan kesadaran batin dan laku. Pandangan mistik terhadap gamelan itu diterjemahkan oleh penguasa dan ahli agama dalam pelbagai ritus di keraton. Gamelan menjadi perangkat musik dengan nafas tradisi dan keagamaan. Ritus gamelan menjadi ritus dengan permainan jagad simbol dan anutan kepercayaan terhadap nilai-nilai kejawaan dan religiositas.
Selain itu gamelan merupakan salah satu jenis musik yang terdiri dari berbagai alat musik, diantaranya kendang, rebab, celempung, gambang, gong, dan seruling bambu. Komponen utama yang menyusun alat-alat musik gamelan adalah bambu, logam, dan kayu. Masing-masing alat mempunyai fungsi tersendiri dalam pagelaran musik gamelan. Misalnya, gong berperan menutup sebuah irama yang panjang dan memberi keseimbangan setelah sebelumnya musik dihiasi oleh irama gending. Pandangan hidup Jawa yang diungkapkan dalam musik gamelan merupakan keselarasan dalam berbicara dan bertindak sehingga tidak memunculkan ekspresi yang meledak-ledak serta mewujudkan toleransi antar sesama. Wujud nyata dalam musiknya adalah tarikan rebab yang sedang, paduan seimbang bunyi kenong, saron kendang dan gambang serta suara gong pada setiap penutup irama. Irama yang khas yang dihasilkan merupakan perpaduan jenis suara dari masing-masing unit peralatan gamelan. Secara filosofis gamelan Jawa merupakan satu bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Jawa.
Sekar macapat ADI LUHUNGE KAGUNAN JAWI yang terangkum dalam pupuh dhanngula dan pupuh sinom, yang berisikan tentang piwulang mengenai falsafah gamelan Jawa. Semoga bait-baik macapat dibawah ini bisa untuk menambah wawasan serta merubah cara pandang kita terhadap budaya Jawa yang semakin hari semakin tersisih dengan budaya manca.

Dandanggula
Kang cinakup seni budya Jawi, rupa-rupa kalamun pinetang, basa lan sastra Jawane, sarta macapatipun, krawitan gamelan ugi, tuhu ngandhut falsafah, ingkang nyata agung, tumrap jejering manungsa, dadi tepa palupi ala lan becik, ing kauripanira.
Dene seni gamelan puniki, yasan dalem Sunan Kalijaga, kang kebak tuladhane, becik dadi panuntun, kanggo nggayuh urip utami, ingkang wus manjing dadya, kapribaden luhur, tumanduk mring bangsa kita, mangga sami ngleluri budaya Jawi, mamrih teguh santosa.
Jeneng GAMBANG ingkang mengku werdi, mbanyu mili kentir aneng sendhang, ngregengi tetabuhane, lir angin kang tumiyup, saya ngrangin rinenggeng gendhing, lamun bahan wilahan, asal saking kayu, mrih manggih hayu raharja, wit jatining urip mung ngudi basuki, donya prapteng delahan.
KEMPUL lumrah ingaran alit, mengku tetapsiran pirang-pirang, saka pakem sayektine, gandheng lan tembung kumpul, werdine gya samya nyawiji, manunggal cipta karsa, nut ugeranipun, iku tumraping agama, pranatan kang dadi wewatoning urip, ingudi mrih raharja.
Kalamun GONG kang araneki, wujud gamelan kang paling harda, memper kempul ingkang gedhe, dumadi saking prunggu, tinabuh ing panutup gendhing, tandha mungkasi pada, mangka werdinipun, yen gesang sampun pinungkas, dhawah ing gong wangsul ing kasidan jati, sepuh tanapi mudha.
Terjemahan :
Yang termasuk budaya Jawa, beraneka macam kalau dihitung, bahasa dan sastra Jawanya, serta tembang macapatnya, dan juga krawitan serta gamelan, semua mengandung falsafah, yang sangat luhur, terhadap penampilan manusia, menjadi tauladan baik dan buruk, pada kehidupan kita.
Sedangkan seni gamelan itu, hasil karya Sunan Kalijaga, yang penuh dengan contoh/teladan, baik untuk dijadikan petunjuk, untuk mencapai hidup yang baik, yang telah masuk menjadi, kepribadian yang luhur, sebagai pelindung terhadap bangsa kita, marilah sama-sama melestarikan budaya Jawa, agar  teguh dan sentosa.
Yang disebut GAMBANG itu mengandung maksud, air yang mengalir hanyut di sendang, memeriahkan alunan musik, ibarat angin yang berhembus, bertambah merdu alunan gending/lagu, kalau bahannya dari wilahan (kayu yang belah), berasal dari kayu, agar menemukan selamat dan sejahtera, hidup yang sesunggunya hannya mencari keselamatan, di dunia sampai dengan akhirat.
KEMPUL biasanya disebut kecil, mengandung penafsiran yang bermacam-macam, dari pedoman yang baku sesungguhnya, berhubungan dengan kata kumpul (bersatu), artinya segaralah bersatu, bersatu cipta dan karsanya, menurut peraturannya, itu apabila menurut agama, aturan yang menjadi pedomannya hidup, yang dicari agar selamat dan sejahtera.
Kalau yang namanya GONG, berupa gamelan yang paling besar, mirip dengan kempul yang besar, yang berasal dari bahan perunggu, ditabuh pada pada saat penutupan gending/lagu, sabagai tanda mengahiri pada (syair), padahal maksudnya, jika hidup itu telah diakhiri, jatuh pada gong kembali pada kesempurnaan sejati, tua atuapun muda.

Sinom
DEMUNG sinebut balungan, saya greget mahanani, pindha jumbuhing tatabuhan, kang dadi peran utami, mligining wayang kulit, ateges andhamane mung, siji ra neka-neka, mantep manembah ing Gusti, kanthi manut miturut  reh parentah-Nya.
Bebasan bojone dhalang, nenggih GENDER araneki, baku ing babagan bawa, aneng pagelaran ringgit, mligine aninthingi, bawa wiraswaranipun, nambah ngrangin swasana, mengku falsafah kang inggil, aywa gampang tumandang nir sambekala.
Mangka jangkeping tabuhan, yeku SITER den wastani, saya gayeng nggo jineman, banget ngresepake ati, mungal swara thing-thing-thing, sinartan gender binarung, ingkang ngemu surasa, sing pinter weh sukeng galih, amemangun karyenak tyasing sasama.
Nora kleru byola Jawa, ya REBAB araneki, munggah kanthi sinenggrengan, nganyut rumesep ing galih, anggambar raos sedhih, mligining swasana tlutur, den samya ngrembag ing bab, sagung karya den rampungi, mrih sembada sadaya ingkang sinedya.
Minangka purnaning sekar, mangga sami anyawiji, angleluri kabudayan, budaya kang edi peni, wus dadi jati dhiri, langkung becik den sengkuyung, tan lirwa nembah muja, konjuk mring Hyang Maha Suci, kabudayan dimen lestari ngrembaka.

Terjemahan:
DEMUNG disebut juga balungan, semakin bertambah semangat, ibarat telah sesuai dengan iramanya, yang menjadi peran utama, khususnya dalam wayang kulit, berarti hanya sebagai tokoh, hanya satu dan tidak bermacam-macam, mantab manembah pada tuhan, dengan patuh sesuai dengan perintah-Nya.
Ibarat itrinya dalang, yaitu GENDER namanya, sudah baku tentang bawa (pembukaan gending), pada pertunjukan wayang kulit, khususnya membunyikan (mengetuk), bawa wiraswaranya (penyanyi laki-laki), menambah merdu suasananya, mengandung falsafah yang sangat tinggi, janganlah mudah bertindak agar terhindar dari cobaan.
Padahal sempurnanya tetabuhan (irama), yaitu disebut SITER, bertambah nikmat dibuat jineman (irama lagu), sangat menarih hati, bunyi suara thing-thing-thing, seiring dengan suara gender, yang mengandung maksud, yang pandai memberi kedamaian, berbuat untuk menyenangkan hati sesama.
Tidak salah biola Jawa, yaitu REBAB namanya, meningkat dengan suara yang mengalun, hanyut meresap didalam hati, menggambarkan perasaan yang sedih, khususnya swasana tlutur (irama sedih), semua membahas pada bab (permasalahan), semua pekerjaan di selesaikan, agar semua yang diinginkan dapat terkabul.
Dan sebagai penutupnya lagu, marilah kita semua bersatu, melestarikan kebudayaan, budaya yang sangat indah, yang telah menjadi jati diri, lebih baik kita mendukung, tidak lupa kita untuk berdoa, kepada tuhan yang maha suci, agar kebudayaan kita lestari dan berkembang.

(Eko Wahyu Budiyanto/CN37)

Jumat, 09 Agustus 2013

Kumpulan Resep Obat Tradisional



Forum Temu Kangen SD Sabda Palon – Sabtu, 10 Agustus 2013 - 12:06 WIB 
 
Buah Pinang
1.      Agar Tubuh menjadi Langsing
    Untuk menjaga agar tubuh tetap langsing tetapi tidak kering seperti tinggal kulit pembalut tulang tetapi tampak segar, sehat dan tampak montok, maka cobalah resep dari madura ini:

*  Upayakan ketika anda minum, minumlah air putih secukupnya saja. Begitu pula setelah anda makan, minumlah beberapa teguk saja. Dengan sedikit minum, tubuh akan tetap langsing dan tidak akan terjadi kegemukan.
*   Ambilah segelas teh pahit. Daun teh yang cukup banyak jika diseduh dengan air panas akan menjadi teh yang pahit.
*    Lalu ambilah jeruk nipis kemudian dibelah empat, buang isinya lalu dipers airnya.
*. Masukkanlah air perasan jeruk nipis tersebut ke dalam gelas yang berisi teh pahit tadi. Minumlah teh pahityang berisi jeruk tadi pada pagi hari setengah gelas, dan setengah gelas lagi diminum pada sore harinya. Sebaiknya diminum setelah anda berolah raga di pagi hari dan sore hari. Jika anda lakukan ini secara rutin Insya Allah tubuh anda akan tetap langsing, montok, berisi, dan tetap segar. Selamat mencoba! 

https://blogger.googleusercontent.com/tracker/3704274585176628107-5288014019809583488?l=forumtemukangen.blogspot.com
5.    Tekanan Darah Rendah
     Meskipun berbeda dengan tekanan darah tinggi (hipertensi),  Kebanyakan penderita tekanan darah rendah bergolongan darah "A". Adapun gejala yang dirasakan penderita darah rendah ini adalah; kepala sering terasa pusing, jika berdiri, terutama setelah duduk, mata menjadi berkunang-kunang dan tubuh bisa jatuh.

Para penderita tekanan darah rendah, sebaiknya jangan mengkonsumsi buah ketimun, belimbing manis, dan jangan suka tidur terlalu malam serta berkerja terlalu berat karena kurang tidur dan kelelahan akan mempercepat tekanan darahnya.

Upaya penyembuhan dan pengobatan secara tradisional penderita tekanan darah rendah adalah sebagai berikut:

*  Buah kunir atau kunyit secukupnya, diparut lalu diperas kemudian diambil airnya sampai 1/2 cangkir.      Campur dengan kuning telur 1 butir dan madu murni 1sendok makan. Kesemuanya diaduk-aduk sampai menyatu benar lalu diminum sekali gus sampai habis. Lakukan setiap pagi dan sore atau menjelang malam sebelum tidur. Kunir atau kunyit bisa juga diganti dengan air bayam, lebih baik lagi apa bila dengan jenis bayam merah. Ditumbuk, diperas lalu diambil airnya 1/2 cangkir. Campur dengan kuning telur ayam kampung 1 butir dan madu asli 1 sendok makan lalu diaduk-aduk dan diminum sekali gus.

* Makanlah sate kambing baik daging maupun hatinya sampai tekanan darahnya normal kembali.Demikianlah, semoga bermanfaat dan selamat mencoba!

3.             Manfaat Air Kelapa Muda
Luka koreng banyak diderita baik oleh anak-anak maupun orang dewasa. jika tidak segera diobati lukanya akan semakin membesar dan rasanya nyeri sekali. Awalnya luka koreng ini berupa bintik-bintik kecil sebesar kacang tunggak, tumbuh di sekitar tubuh terutama pada kaki, dan rasanya gatal sekali. Oleh karena terus menerus digaruk bintik-bintik koreng tadi lama kelamaan menjadi besar dan lukanya semakin melebar. Apabila anda mengalami hal seperti ini, jangan khawatir! Caranya mudah dan murah!

Basuh luka koreng anda dengan air kelapa. Biarkan sampai kering, lalu baru dibasuh dengan air dingin. Jika anda melakukannya secara rutin,Insya Allah luka koreng anda akan hilang tidak berbekas. Selain dengan cara tersebut, anda bisa juga melakukannya dengan menggunakan salep yang terbuat dari buah kelapa. Beginilah cara membuatnya!

Satu buah kelapa dibelah dua, lalu dibakar sampai hangus seperti arang. Kelapa yang sudah hangus menyerupai arang tersebut kemudian ditumbuk sampai halus benar. setelah itu campur dengan dua sendok makan minyak kelapa. Aduklah sampai bentuknya menyerupai salep. Gunakan salep tersebut untuk mengobati luka koreng anda. Selamat mencoba!
  
4.             Susah Buang Air Besar
Anda sulit buang air besar? Jangan gusar! Nenek moyang kita banyak mewariskan kepada kita beragam macam obat untuk mengobati macam-macam  penyakit, seperti susah buang air besar.

Untuk mengobati susah buang air besar, cari saja tape pohong, buah pepaya, pisang, nangka landa atau sirsak. Campurlah semua buah-buahan tersebut lalu dimasak atau  digodok sampai menjadi minuman. Dan, minumlah setiap pagi satu gelas. Jika belum sembuh, ambil kentang yang telah dikupas kulitnya. Kentang tersebut lalu lalu ditempelkan pada pinggang dan mulut anus (dubur) anda sampai warna kentang tersebut berwarna keabu-abuan. Apabila masih belum sembuh juga, carilah temulawak lalu diparut. Jangan upa parutan temulawak tersebut diberi sedikit air, gula dan asam secukupnya kemudian diminum. Selamat mencoba! 
          
5.             Tekanan Darah Tinggi
Orang yang mempunyai golongan darah "O" pada umumnya mudah menderita tekanan darah tinggi. Akan tetapi tekanan darah tinggi atau hipertensi ini banyak diderita pada orang-orang yang senang dan gemar sekali makanan yang mengandung lemak, garam, merokok juga mempunyai andil besar dalam hipertensi. Para penderita tekanan darah tinggi atau hipertensi sangatlah menderita apa bila tensi darahnya sedang naik. Kepala terasa pusing, napas terasa sesak sekali dan susah bernapas, kepala bagian belakang dan tengkuk terasa kaku dan sakit, tubuh rasanya lemas sekali. Kalau dibiarkan berlarut bisa mendatangkan kelumpuhan. Sukar buang air besar, susah tidur, bahu terasa pegal dan nyeri, jantung berdetak keras.
Bila anda penderita darah tinggi atau hipertensi sebaiknya harus menjauhi makanan yang berlemak, minuman yang beralkohol dan hindari merokok karena merokok juga mempunyai andil besar dalam hipertensi. Upaya pengobatan secara tradisional dan relatif murah adalah dengan resep berikut ini:

6.   Makanlah bawang putih mentah 5 siung ukuran sedang, sekali makan pagi dan sore, terutama bila tengkuk atau kepala belakang terasa sakit dan kaku. Biasanya 30 menit setelah makan, sakitnya berkurang bahkan hilang.

7.  Makanlah buah belimbing manis seperti belimbing Demak 4 sampai 6 buah setiap hari. Jika tidak ada buah belimbing, diganti dengan buah mentimun.

Penderita tekanan darah tinggi atau hipertensi harus ekstra hati-hati dalam mengkonsumsi makannya karena serangan hipertensi menyebabkan kelumpuhan badan dan kematian.  Semoga anda cepat sebut!
(SP091257)

Posted:
Slamet Priyadi Pangarakan, Bogor