Senin, 31 Desember 2012

"SEKAPUR SIRIH DARI PENULIS"


Denmas Priyadi

SELASA, 01 JANUARI 2013 - DENMAS PRIYADI BLOG:  Sobat-sobat tercinta alumni SD Gotong Royong yang saya cintai! Sekolah yang semasa kita masih kanak-kanak tempat kita mengenyam pendidikan sekolah dasar dulu, dikenal juga dengan nama "SEKOLAH DASAR SABDA PALON". Menurut informasi yang saya dapat, kata "Sabda Palon" adalah nama sebuah "KITAB KUNO" yang berisi ajaran-ajaran moral yang tinggi untuk mencapai "MANUSIA SEJATI". Adapun untuk untuk mencapai tingkatan manusia sejati tersebut, manusia harus mengamalkan laku "GANTHARWA" yaitu:
 
1. MENGUTAMAKAN KEMANUNGGALAN DALAM GANTHARWA,
Dalam laku ini manusia harus selalu mengingat Tuhan, selalu mempunyai keinginan untuk menyatu dengan Tuhan, menyatu dengan sifat-sifat Tuhan yang maha pengasih, maha bijaksana sehingga prilakunya akan mencerminkan sifat-sifat Tuhan, penuh kasih,adil, jujur, bijaksana, tidak tamak, tidak serakah, tidak sombong dan lain-lain. Manunggal dengan sifat-sifat Tuhan ALLAH yang berwujud manunggal atau menyatu pula prilakunya itu dengan sesama makhluk hidup, manusia, khewan dan alam.

2. MENINGKATKAN KAWRUH DAN LAKU,
Dalam laku ini tak ada istilah kata "berhenti" dalam "belajar" karena dalam pandangan orang yang telah mencapai tahapan ini "orang yang pintar adalah orang yang terus menerus mau belajar" dan kemudian mengamalkan, mempraktekkan segala sesuatu yang sudah didapatkan dalam belajarnya itu untuk kebaikan terhadap sesama, tanpa pamrih penuh dengan keikhlasan dalam melakoninya.

3. TEKUN DAN SETIA,
Artinya orang yang telah mencapai tahapan ini akan mempunyai sikap yang kosisten dan memiliki komitmen tinggi dengan apa yang sudah dimilikinya dan diyakininya. mempunyai dedikasi dan loyalitas yang tinggi dalam mengamalkan semua ajaran-ajaran dan segala kemampuan yang dimilikinya itu semata-mata hanya untuk keikhlasan dan keridhoan dari Tuhan, "ALLAH".

Apabila manusia sudah mampu melakoni dan mampu mencapai tingkat Gantharwa dan mengamalkan ke tiga JANJI GANTHARWA tersebut maka di dalam dirinya, dan di dalam jiwanya bersemayam kuat moralitas jiwa yang,

1. SUGIH TANPA BANDA,
2. SAKTI TANPA AJI,
3. NGLURUK TANPA BALA,
4. MENANG TANPA PEPERANGAN,
5. APA YANG DIINGINKAN DAN DIKEHENDAKINYA AKAN SEGERA TERWUJUD.

Kp. Pangarakan 
Selasa, 01 Januari 2013
SLAMET PRIYADI